PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2010 SEBESAR 1,35 PERSEN - BPS-Statistics Indonesia Gunung Kidul Regency

BPS integrated statistics service (PST) of Gunungkidul Regency in online service via live chat (8.30 a.m - 3.30 p.m workday) 

Layanan Online Pelayanan Statistik Terpadu dapat melalui email: ipds3403@bps.go.id dengan subject Permintaan Data

The BPS of Gunungkidul Regency has returned to Jl Pemuda 19 A Baleharjo Wonosari

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2010 SEBESAR 1,35 PERSEN

Release Date : May 10, 2010
File Size :  MB

Abstract

  • Pertumbuhan ekonomi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada triwulan I tahun 2010 yang diukur dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) meningkat sebesar 1,35 persen terhadap triwulan IV tahun 2009 (q-to-q). Pertumbuhan ini terjadi karena sektor pertanian menguat, sedangkan sektor lainnya mengalami kontraksi. Pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh sektor pertanian sebesar 59,40 persen karena produksi tanaman bahan makanan meningkat sangat signifikan (83,92 persen) akibat faktor musim; sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada sektor konstruksi yang berkontraksi sebesar 35,57 persen.
  • Sektor pertanian memberikan andil terbesar (8,69 persen) terhadap pertumbuhan PDRB triwulan I tahun 2010, sedangkan sektor konstruksi memberikan andil terendah (-4,77 persen).
  • PDRB Provinsi DIY pada triwulan I tahun 2010 jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2009 (y-on-y) mengalami peningkatan sebesar 5,33 persen. Sumber pertumbuhan tersebut terutama oleh sektor konstruksi yang melaju hingga 14,83 persen (y-on-y).
  • Nilai nominal PDRB Provinsi DIY pada triwulan I tahun 2010 mencapai Rp 11,05 triliun atas dasar harga berlaku dan nilai riilnya sebesar Rp 5,28 triliun atas dasar harga konstan 2000.
  • Sektor ekonomi yang memiliki peranan terbesar dalam perekonomian Provinsi DIY pada triwulan I tahun 2010 adalah sektor pertanian yaitu sebesar 19,54 persen; kemudian diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran (19,25 persen); sektor jasa-jasa (18,51 persen); dan sektor industri (12,58 persen); sedangkan sektor pertambangan dan penggalian mempunyai peranan terkecil yaitu 0,69 persen.
  • Pada sisi penggunaan, komponen pembentukan modal tetap domestik bruto secara riil mengalami kontraksi sebesar 20,72 persen pada triwulan I tahun 2010 dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2009 (q-to-q). Kemudian diikuti oleh konsumsi pemerintah yang menurun sebesar 14,73 persen. Sedangkan pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat sebesar 1,65 persen.
  • Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2009 (y-on-y) terjadi peningkatan pada komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga, komponen konsumsi pemerintah dan komponen pembentukan modal tetap domestik bruto, yaitu masing-masing naik sebesar 7,10 persen, 8,15 persen dan 9,04 persen.
  • Badan Pusat Statistik

    BPS-Statistics Indonesia

    Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul Statistics of Gunungkidul RegencyJl. Pemuda 19A Baleharjo Wonosari 55811

    Telp : (0274) 394180 Fax : (0274) 394181 Email : bps3403@bps.go.id

    logo_footer

    Manual

    ToU

    Links

    Copyright © 2023 BPS-Statistics Indonesia