Pertumbuhan Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan II Tahun 2014 Sebesar -2,98 Persen - BPS-Statistics Indonesia Gunung Kidul Regency

BPS integrated statistics service (PST) of Gunungkidul Regency in online service via live chat (8.30 a.m - 3.30 p.m workday) 

Layanan Online Pelayanan Statistik Terpadu dapat melalui email: ipds3403@bps.go.id dengan subject Permintaan Data

The BPS of Gunungkidul Regency has returned to Jl Pemuda 19 A Baleharjo Wonosari

Pertumbuhan Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan II Tahun 2014 Sebesar -2,98 Persen

Release Date : August 5, 2014
File Size : 0.15 MB

Abstract

  •  Kinerja pertumbuhan ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada triwulan II tahun 2014 yang diukur dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 mengalami kontraksi sebesar 2,98 persen terhadap triwulan I 2014 (q-to-q). Pertumbuhan negatif ini terjadi karena produksi sektor pertanian menurun, sedangkan sektor lainnya mengalami peningkatan. Sektor pertanian mengalami kontraksi sebesar 37,10 persen karena produksi padi, jagung, dan ubi jalar menurun sangat signifikan akibat faktor musim masing-masing sebesar 57,33 persen, 87,58 persen, dan 14,22 persen.
  •  Walaupun pertumbuhan q-to-q negatif, tetapi PDRB Provinsi DIY pada triwulan II 2014 jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2013 (y-on-y) mengalami peningkatan sebesar 5,00 persen. Pertumbuhan y-on-y triwulan II 2014 tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan yang mengesankan (di atas 7 persen) sektor keuangan, sektor jasa-jasa, dan sektor konstruksi.
  •  Pertumbuhan secara kumulatif sampai dengan triwulan II 2014 terhadap kumulatif triwulan yang sama tahun sebelumnya (c-to-c) mencapai 5,15 persen. Seluruh sektor pembentuk PDRB memberi andil positif terhadap perekonomian ekonomi DIY, dengan penggerak utama pertumbuhan adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, sektor konstruksi, dan sektor jasa-jasa yang tumbuh di atas 6,9 persen.
  •  Nilai PDRB DIY (atas dasar harga berlaku) pada triwulan II 2014 mencapai Rp17,04 triliun dan nilai riil (atas dasar harga konstan 2000) sebesar Rp6,27 triliun. Secara nominal pencapaian nilai tambah triwulan II 2014 ini memang meningkat dibanding triwulan II 2013. Sektor ekonomi yang memiliki peranan terbesar dalam struktur perekonomian DIY pada triwulan II 2014 adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran yaitu sebesar 21,44 persen, kemudian diikuti oleh sektor jasa-jasa sebesar 20,46 persen, dan sektor industri pengolahan sebesar 14,32 persen. Komposisi ini berbeda dibanding triwulan sebelumnya karena posisi sektor industri pengolahan telah menggeser sektor pertanian.
  •  Pada sisi penggunaan, pertumbuhan negatif komponen PMTB dan komponen perubahan inventori/stok telah menyebabkan PDRB penggunaan tumbuh negatif pada triwulan II 2014 (q-to-q) dengan pengaruh terbesar karena menurunnya komponen perubahan inventori.
  • Jika dibandingkan dengan triwulan II 2013 (y-on-y), pertumbuhan terbesar terjadi pada konsumsi lembaga swasta nirlaba yaitu sebesar 17,57 persen; kemudian ekspor barang dan jasa sebesar 13,17 persen, pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 5,83 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah meningkat sebesar 5,23 persen, dan pembentukan modal tetap bruto sebesar 1,56 persen. Sebagai faktor pengurang dalam ekspor neto, impor juga tumbuh sebesar 12,37. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja ekspor neto triwulan II 2014 tumbuh positif (48,36 persen) atau berarti mengalami surplus perdagangan.
Badan Pusat Statistik

BPS-Statistics Indonesia

Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul Statistics of Gunungkidul RegencyJl. Pemuda 19A Baleharjo Wonosari 55811

Telp : (0274) 394180 Fax : (0274) 394181 Email : bps3403@bps.go.id

logo_footer

Manual

ToU

Links

Copyright © 2023 BPS-Statistics Indonesia