Perkembangan Indeks Harga Konsumen: Bulan Oktober 2014 Kota Yogyakarta Inflasi 0,28 Persen - BPS-Statistics Indonesia Gunung Kidul Regency

BPS integrated statistics service (PST) of Gunungkidul Regency in online service via live chat (8.30 a.m - 3.30 p.m workday) 

Layanan Online Pelayanan Statistik Terpadu dapat melalui email: ipds3403@bps.go.id dengan subject Permintaan Data

The BPS of Gunungkidul Regency has returned to Jl Pemuda 19 A Baleharjo Wonosari

Perkembangan Indeks Harga Konsumen: Bulan Oktober 2014 Kota Yogyakarta Inflasi 0,28 Persen

Release Date : November 3, 2014
File Size : 0.58 MB

Abstract

  •  Kota Yogyakarta pada Bulan Oktober 2014 mengalami inflasi sebesar 0,28 persen. Inflasi ini dikarenakan adanya kenaikan harga-harga yang menyebabkan berubahnya angka indeks harga konsumen (IHK). Pada Bulan Oktober ini, enam kelompok pengeluaran mengalami kenaikan yakni; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau naik 0,32 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar naik 0,67 persen; sandang naik 0,55 persen; kelompok kesehatan naik 0,92 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,04 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik 0,36 persen. Sebaliknya kelompok bahan makanan turun 0,51 persen.
  •  Dari 82 kota yang dihitung angka inflasinya, 74 kota mengalami inflasi dan 8 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 2,18 persen, diikuti oleh Kota Manado dan Kota Palu dengan inflasi sebesar 1,42 persen dan 1,31 persen. Sebaliknya inflasi terendah terjadi di Kota Mamuju sebesar 0,06 persen, diikuti oleh Kota Jember dan Kota Watampone masing-masing sebesar 0,12 persen dan 0,13 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Sorong sebesar 1,08 persen, diikuti Kota Pangkal Pinang sebesar 0,68 persen, dan deflasi terkecil terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 0,12 persen, diikuti Kota Pontianak sebesar 0,42 persen.
  • Komoditas yang paling mempengaruhi terjadinya inflasi di antaranya adalah bahan bakar rumah tangga, angkutan udara, cabai merah, tarip listrik, dan jeruk, sedangkan komoditas yang menghambat inflasi adalah daging ayam ras, bensin, daging sapi, semangka, dan telur ayam ras.
  •  Laju inflasi tahun kalender 2014 (Oktober 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 3,58 persen. Laju inflasi year on year (Oktober 2014 terhadap Oktober 2013) sebesar 4,40 persen.
Badan Pusat Statistik

BPS-Statistics Indonesia

Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul Statistics of Gunungkidul RegencyJl. Pemuda 19A Baleharjo Wonosari 55811

Telp : (0274) 394180 Fax : (0274) 394181 Email : bps3403@bps.go.id

logo_footer

Manual

ToU

Links

Copyright © 2023 BPS-Statistics Indonesia