Release Date | : | December 1, 2016 |
File Size | : | 0.44 MB |
Abstract
Pada November 2016, NTP Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai angka 104,23 atau mengalami penurunan sebesar 0,97 persen dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya yang tercatat 105,26. NTP Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) tercatat sebesar 98,09, NTP Subsektor Hortikultura (NTPH) 104,27, NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 126,54, NTP Subsektor Peternakan (NTPT) 97,06, dan NTP Subsektor Perikanan (NTN) 103,34. Turunnya indeks NTP gabungan pada bulan ini disebabkan oleh turunnya indeks NTP semua subsektor kecuali subsektor tanaman perkebunan rakyat.Indeks Harga Konsumen (IHK) di daerah pedesaan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada November 2016 secara umum mencapai 129,66 atau mengalami inflasi sebesar 0,85 persen dibanding IHK pada bulan sebelumnya yang tercatat 128,57. Kenaikan IHK bulan ini paling banyak dipengaruhi oleh naiknya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,82 persen, diikuti kelompok transportasi dan komunikasi naik 0,64 persen, kelompok kesehatan naik 0,25 persen, kelompok perumahan naik 0,22 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 0,11 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,02 persen dan terakhir kelompok sandang naik sebesar 0,01 persen.Dari 33 provinsi yang dihitung angka NTPnya pada bulan November 2016 terdapat 14 provinsi mengalami kenaikan NTP, sebaliknya 18 provinsi mengalami penurunan NTP dan 1 provinsi tidak mengalami perubahan NTP yaitu Provinsi Sumatera Barat. Kenaikan NTP terbesar terjadi di Provinsi Kalimantan Barat sebesar 1,77 persen, sebaliknya penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa Timur sebesar 1,14 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Daerah Istimewa Yogyakarta November 2016 sebesar 114,44 atau turun 0,49 persen dibanding bulan Oktober 2016.