Badan Pusat Statistik

Kabupaten Gunung Kidul

Beranda

Rencana Terbit

Layanan

Pelayanan statistik terpadu (PST) BPS Kabupaten Gunungkidul online melalui live chat (8.30-15.30 hari kerja)

Layanan Online Pelayanan Statistik Terpadu dapat melalui email: ipds3403@bps.go.id dengan subject Permintaan Data

BPS Kabupaten Gunungkidul sudah kembali di Jl Pemuda 19 A Baleharjo Wonosari

Nilai Tukar Petani Daerah Istimewa Yogyakarta Bulan September 2015 Sebesar 102,92

Unduh Berita Resmi Statistik

Tanggal Rilis	:	1 Oktober 2015
Ukuran File	:	0.43 MB

Abstraksi

Pada September 2015, NTP Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai angka 102,92 atau mengalami kenaikan sebesar 1,37 persen dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya yang tercatat 101,53. NTP Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) tercatat sebesar 98,82, NTP Sbsektor Hortikultura (NTPH) 100,07, NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 116,03, NTP Subsektor Peternakan (NTPT) 101,30 dan NTP Subsektor Perikanan (NTN) 106,17. Naiknya indeks NTP gabungan pada bulan ini disebabkan oleh naiknya indeks NTP pada semua subsektor.
Indeks Harga Konsumen (IHK) di daerah pedesaan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada September 2015 secara umum mencapai 123,00 atau mengalami deflasi sebesar 0,18 persen dibanding IHK pada bulan sebelumnya yang tercatat 123,22. Penurunan IHK bulan ini paling banyak dipengaruhi oleh penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,72 persen. Sebaliknya indeks kelompok konsumsi yang lain mengalami kenaikan dengan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami kenaikan terbesar yaitu mencapai 0,60 persen, diikuti kelompok sandang naik sebesar 0,46 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,17 persen, kelompok kesehatan naik sebesar 0,09 persen, kelompok perumahan naik sebesar 0,04 persen, dan terakhir kelompok transportasi dan komunikasi mengalami kenaikan indeks sebesar 0,01 persen.
Dari 33 provinsi yang dihitung angka NTPnya pada bulan September 2015 terdapat 24 provinsi mengalami kenaikan NTP, sebaliknya 9 provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan NTP terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 2,05 persen, sebaliknya penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Bangka Belitung sebesar 0,96 persen.