Pada Juli 2016, NTP Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai angka 104,57 atau mengalami kenaikan sebesar 0,71 persen dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya yang tercatat 103,84. NTP Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) tercatat sebesar 100,49, NTP Subsektor Hortikultura (NTPH) 100,76, NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 127,25, NTP Subsektor Peternakan (NTPT) 98,32, dan NTP Subsektor Perikanan (NTN) 104,10. Naiknya indeks NTP gabungan pada bulan ini disebabkan oleh naiknya indeks NTP semua subsektor kecuali subsektor perikanan.
Indeks Harga Konsumen (IHK) di daerah pedesaan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Juli 2016 secara umum mencapai 128,61 atau mengalami inflasi sebesar 0,86 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 127,51. Kenaikan IHK bulan ini paling banyak dipengaruhi oleh naiknya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,53 persen, diikuti kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 0,90 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,88 persen, kelompok sandang naik sebesar 0,60 persen, kelompok kesehatan naik sebesar 0,39 persen, kelompok perumahan naik sebesar 0,10 persen, dan terakhir kelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 0,03 persen.
Dari 33 provinsi yang dihitung angka NTPnya pada bulan Juli 2016 terdapat 8 provinsi mengalami kenaikan NTP, sebaliknya 25 provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan NTP terbesar terjadi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 0,71 persen, sebaliknya penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Bangka Belitung sebesar 1,67 persen.