Perkembangan Indeks Harga Konsumen: Bulan Mei 2017 Kota Yogyakarta Inflasi 0,33 Persen - Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunung Kidul

Pelayanan statistik terpadu (PST) BPS Kabupaten Gunungkidul online melalui live chat (8.30-15.30 hari kerja) 

Layanan Online Pelayanan Statistik Terpadu dapat melalui email: ipds3403@bps.go.id dengan subject Permintaan Data

BPS Kabupaten Gunungkidul sementara pindah di Jl. Gn. Wijil, Gari, Kec. Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55851

Perkembangan Indeks Harga Konsumen: Bulan Mei 2017 Kota Yogyakarta Inflasi 0,33 Persen

Tanggal Rilis : 2 Juni 2017
Ukuran File :  MB

Abstraksi

  • Kota Yogyakarta pada Bulan Mei 2017 mengalami Inflasi sebesar 0,33 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks sebagian besar kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 1,43 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,10 persen; kelompok perumahan, listrik, air, gas, dan bahan bakar sebesar 0,19 persen; kelompok sandang sebesar 0,48 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,28 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,04 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu: kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,33 persen.
  • Dari 82 kota yang dihitung angka inflasinya, 70 kota IHK mengalami inflasi dan 12 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi terbesar terjadi di Kota Tual sebesar 0,96 persen diikuti Kota Lhokseumawe dan Tanjung Pandan masing-masing sebesar 0,90 persen, sedangkan Inflasi terendah trejadi di Kota Bulukumba dan Sampit masing-masing sebesar 0,02 persen, diikuti oleh Kota Pare-Pare dan Meulaboh masing-masing sebesar 0,06 persen. deflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 1,13 persen diikuti Kota Pangkal Pinang dan Sorong masing-masing sebesar 0,93 persen dan 0,51 persen, sedangkan deflasi terkecil terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 0,01 persen.
  • Komoditas yang paling mempengaruhi terjadinya inflasi diantaranya adalah bawang putih, telur ayam ras, tarip listrik, daging ayam ras, dan cabai merah, sedangkan komoditas yang menahan terjadinya inflasi adalah angkutan udara, jeruk, bawang merah, gula pasir, dan cabai rawit.
  • Laju inflasi tahun kalender 2017 ( Mei 2017 terhadap Desember 2016) sebesar 2,16 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Mei 2017 terhadap Mei 2016) sebesar 4,10 persen. 

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul Statistics of Gunungkidul RegencyJl. Pemuda 19A Baleharjo Wonosari 55811

Telp : (0274) 394180 Fax : (0274) 394181 Email : bps3403@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik