Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Daerah Istimewa Yogyakarta, Agustus 2024

Tanggal Rilis	:	3 September 2024
Ukuran File	:	2.33 MB

Abstraksi

Nilai Tukar Petani (NTP) Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Agustus

Harga produsen gabah di tingkat petani Daerah Istimewa Yogyakarta Agustus 2024 untuk kualitas Gabah Kering Giling (GKG) sebesar Rp 6.860,00 per kg naik 2,72 persen dibanding bulan sebelumnya sebesar Rp 6.678,26 per kg. Pada kualitas Gabah Kering Panen (GKP) naik sebesar 1,34 persen, dari Rp 5.881,25 per kg menjadi Rp 5.960,00 per kg pada Agustus 2024
NTP Daerah Istimewa Yogyakarta pada Agustus 2024, mencapai angka 104,30 naik 0,42 persen dibanding bulan sebelumnya yaitu 103,86. Nilai Tukar Petani subsektor tanaman pangan sebesar 103,15; subsektor hortikultura 124,93; subsektor tanaman perkebunan rakyat 107,79; subsektor peternakan 99,84; dan subsektor perikanan 89,23.
Kenaikan indeks NTP gabungan pada bulan ini dipengaruhi oleh naiknya tiga subsektor yaitu: tanaman pangan sebesar 1,58 persen; tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,50 persen dan perikanan sebesar 0,40 persen. Sedangkan dua subsektor turun yaitu peternakan sebesar 2,10 persen dan hortikultura sebesar 0,41 persen persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Daerah Istimewa Yogyakarta bulan Agustus 2024 tercatat 106,61, turun 0,18 persen dibanding bulan sebelumnya sebesar 106,80.
Indeks Harga Konsumen (IHK) pedesaan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Agustus 2024 secara umum mencapai 125,31 mengalami deflasi sebesar 0,68 persen dibanding IHK pada bulan sebelumnya yang tercatat 126,17.
Dari 38 provinsi pada bulan Agustus 2024, NTP pada 22 provinsi mengalami kenaikan sedangkan 16 provinsi turun. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Gorontalo sebesar 2,60 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Sulawesi Utara sebesar 2,25 persen.
Harga gabah tertinggi di tingkat petani pada gabah kualitas GKG senilai Rp7.100,00 per kg dengan varietas Inpari, IR-64, dan Mentik Wangi terdapat di Kabupaten Sleman. Harga tertinggi di tingkat petani untuk gabah kualitas GKP senilai Rp6.200,00 per kg dengan varietas Inpari, IR-64, Supadi, dan SP 16 terdapat di Kabupaten Bantul. Harga gabah terendah di tingkat petani senilai Rp5.600,00 per kg pada gabah kualitas GKP dengan varietas Inpari di Kabupaten Kulon Progo dan Mentik Wangi di Kabupaten Sleman.
Selama Agustus 2024, rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp6.860,00 per kg, naik 2,72 persen, dan di tingkat penggilingan Rp6.952,50 per kg, naik 2,74 persen. Rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp5.960,00 per kg, naik 1,34 persen, dan di tingkat penggilingan Rp6.011,67 per kg, naik 1,17 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya. Rata-rata harga gabah luar kualitas pada periode ini tidak ada karena tidak terdapat gabah luar kualitas pada seluruh unit observasi.
Gabah berdasarkan varietas yang dihasilkan dan dijual petani pada bulan Agustus 2024, varietas Inpari sebesar 28,57 persen, IR-64 sebesar 28,57 persen, Ciherang sebesar 17,14 persen, Mekongga sebesar 4,29 persen, Mapan, Mentik Wangi, Situ Bagendit, dan Sunggal masing-masing sebesar 2,86 persen, Cibogo, Cintanur, F 16, Gilirang, Mentik Susu, SP 16, dan Supadi masing-masing sebesar 1,43 persen.

Berita Resmi Statistik Terkait

Nilai Tukar Petani & Harga Produsen Gabah Daerah Istimewa Yogyakarta, Agustus 2019

Nilai Tukar Petani & Harga Produsen Gabah Daerah Istimewa Yogyakarta, Februari 2019

Nilai Tukar Petani & Harga Produsen Gabah Daerah Istimewa Yogyakarta, Desember 2019

Nilai Tukar Petani & Harga Produsen Gabah Daerah Istimewa Yogyakarta, Oktober 2019

Nilai Tukar Petani & Harga Produsen Gabah Daerah Istimewa Yogyakarta, Juni 2019

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul Statistics of Gunungkidul RegencyJl. Pemuda 19A Baleharjo Wonosari 55811

Telp : (0274) 394180 Fax : (0274) 394181 Email : bps3403@bps.go.id

Tentang Kami

Tautan Lainnya

Manual

S&K

Daftar Tautan

Badan Pusat Statistik

Kabupaten Gunung Kidul

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Daerah Istimewa Yogyakarta, Agustus 2024