Release Date | : | October 3, 2011 |
File Size | : | MB |
Abstract
Pada September 2011, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai angka 115,75 atau mengalami penurunan sebesar 0,26 persen dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya yang tercatat 116,05. Dimana NTP Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) tercatat sebesar 116,32, NTP Subsektor Hortikultura (NTPH) 127,89, NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 125,68, NTP Subsektor Peternakan (NTPT) 102,67, dan NTP Subsektor Perikanan (NTN) 113,39. Turunnya indeks NTP gabungan pada bulan ini terutama disebabkan oleh penurunan indeks NTP subsektor tanaman pangan, subsektor peternakan dan subsektor perikanan.Indeks Harga Konsumen (IHK) di daerah pedesaan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada September 2011, secara umum terjadi inflasi sebesar 0,48 persen. Penyebab terjadinya inflasi karena indeks harga pada seluruh kelompok konsumsi mengalami kenaikan. Kelompok bahan makanan naik sebesar 0,66 persen, kelompok makanan jadi 0,45 persen, kelompok perumahan 0,20 persen, kelompok sandang 0,12 persen, kelompok kesehatan 0,29 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,68 persen dan kelompok transportasi dan komunikasi 0,12 persen.Dari 32 provinsi (kecuali DKI Jakarta) yang dihitung angka NTPnya pada bulan September 2011, terdapat 21 provinsi mengalami kenaikan NTP, 10 provinsi mengalami penurunan NTP dan 1 provinsi relatif tidak mengalami perubahan indeks. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Bangka Belitung yaitu sebesar 0,69 persen, sebaliknya penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah yaitu sebesar 0,47 persen.