PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN: BULAN MEI 2016 KOTA YOGYAKARTA DEFLASI 0,16 PERSEN - BPS-Statistics Indonesia Gunung Kidul Regency

BPS integrated statistics service (PST) of Gunungkidul Regency in online service via live chat (8.30 a.m - 3.30 p.m workday) 

Layanan Online Pelayanan Statistik Terpadu dapat melalui email: ipds3403@bps.go.id dengan subject Permintaan Data

The BPS of Gunungkidul Regency has returned to Jl Pemuda 19 A Baleharjo Wonosari

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN: BULAN MEI 2016 KOTA YOGYAKARTA DEFLASI 0,16 PERSEN

Release Date : May 2, 2016
File Size : 0.57 MB

Abstract

  • Kota Yogyakarta pada Bulan April 2016 mengalami deflasi sebesar 0,16 persen. Deflasi ini dikarenakan adanya penurunan harga-harga yang menyebabkan berubahnya angka indeks harga konsumen (IHK). Pada Bulan April ini, dua kelompok pengeluaran mengalami penurunan angka indeks, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar turun 0,27 persen; dan kelompok komunikasi, dan jasa keuangan turun 1,56 persen. Sedangkan lima kelompok lainnya mengalami kenaikan angka indeks, yaitu kelompok bahan makanan naik 0,65 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,15; kelompok sandang naik 0,07 persen; kelompok kesehatan naik 0,20 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,13 persen.
  • Dari 82 kota yang dihitung angka inflasinya, 77 kota mengalami deflasi dan 5 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tarakan sebesar 0,45 persen, diikuti oleh Kota Tual dan Kota Kupang dengan inflasi sebesar 0,22 persen dan 0,09 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Banjarmasin sebesar 0,04 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,79 persen, diikuti oleh Kota Bukit Tinggi dan Kota Jambi masing-masing sebesar 1,59 persen dan 1,45 persen, sedangkan deflasi terkecil sebesar 0,06 persen terjadi di Kota Singaraja, diikuti Kota Madiun 0,08 persen.
  • Komoditas yang paling mempengaruhi terjadinya deflasi diantaranya adalah bensin, tarip listrik, beras, angkutan udara dan cabai merah sedangkan komoditas yang menghambat deflasi adalah bawang merah, pepaya, jeruk, bawang putih, dan brokoli. 
  • Laju inflasi tahun kalender 2016 ( April 2016 terhadap Desember 2015) sebesar 0,30 persen, sedangkan laju inflasi year on year (April 2016 terhadap April 2015) sebesar 3,14 persen. 
Badan Pusat Statistik

BPS-Statistics Indonesia

Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul Statistics of Gunungkidul RegencyJl. Pemuda 19A Baleharjo Wonosari 55811

Telp : (0274) 394180 Fax : (0274) 394181 Email : bps3403@bps.go.id

logo_footer

Manual

ToU

Links

Copyright © 2023 BPS-Statistics Indonesia