Tanggal Rilis | : | 1 November 2018 |
Ukuran File | : | 0.49 MB |
Abstraksi
Kota Yogyakarta pada Bulan Oktober 2018 mengalami inflasi sebesar 0,13 persen yang disebabkan naiknya kelompok makanan jadi naik 0,24 persen; kelompok perumahan naik 0,30 persen; kelompok sandang naik 0,47 persen; kelompok kesehatan naik 0,28 persen; dan kelompok pendidikan naik 0,06 persen. Sedangkan kelompok bahan makanan dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan turun masing-masing sebesar 0,19 persen dan 0,01 persen.
Dari 82 kota yang dihitung angka inflasinya, 66 kota IHK mengalami inflasi dan 16 kota IHK mengalami deflasi, inflasi tertinggi terjadi di Kota Palu sebesar 2,27 persen diikuti oleh Kota Medan sebesar 1,44 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Cilegon sebesar 0,01 persen, diikuti oleh Kota Mamuju, Watampone, dan Bandar Lampung yang masing-masing sebesar 0,02 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Bengkulu mencapai 0,74 persen, diikuti oleh Kota Balikpapan dan Singkawang masing-masing sebesar 0,68 persen, sedangkan deflasi terkecil terjadi di Kota Tangerang sebesar 0,01 persen , diikuti Kota Tembilahan, Singaraja, dan Maumere masing-masing sebesar 0,04 persen.Laju Inflasi kalender 2018 (Oktober 2018 terhadap Desember 2017) sebesar 1,61 persen dan laju inflasi year on year (Oktober 2018 terhadap Oktober 2017) sebesar 2,74 persen.